Imlek dan Kemeriahan Barongsai

Di tahun 2018 ini, tahun baru Imlek jatuh pada tanggal 16 Februari 2018. Tahun baru imlek merupakan hari terpenting bagi orang tua Tionghoa dan keturunannya. Di Indonesia, biasanya tahun baru Imlek identik dengan hujan yang terus turun sampai hari H nya atau penanggalan hari raya tersebut. Bukan hanya hujan, tapi makanan keranjang, warna merah, lampion, angpao, barongsai dan atraksinya juga mencirikan tahun baru Imlek.

Di kota Bekasi, setiap tahunnya, pada perayaan tahun baru Imlek selalu menghadirkan festival Cap Gomeh yang dimeriahkan oleh warga keturunan Tionghoa. Festival ini berisi parade, arak-arakkan, membawa tandu, dan yang paling ditunggu-tunggu warga kota Bekasi adalah atraksi barongsai.

Jum’at, 2 Maret 2018, 15 hari setelah hari tahun baru Imlek, warga kota Bekasi dihibur dengan festival Cap Gomeh. Meskipun festival ini dilakukan tiap tahun, namun sebagai warga kota Bekasi, baru kali ini saya menyaksikan festival tersebut secara langsung.

Jam 1 siang, di sepanjang jalan Mayor Oking Jayaatmaja dan sekitar jalan Insyinyur Haji Juanda sudah dipenuhi oleh ratusan warga sekitar yang antusias menyaksikan festival ini. Jalan Mayor Oking merupakan awal perjalanan festival ini karena di jalan ini terdapat Klenteng Hok Lay Kiong. Kemudian berlanjut menuju Jalan Agus Salim, belok kiri ke Jalan Baru Perjuangan melewati rumah duka, kemudian belok kiri lagi ke Jalan Pintu Air, lalu menuju ke jalan Insyinyur Haji Juanda, dan terakhir kembali ke Jalan Mayor Oking Jayaatmaja.

Festival dimulai dengan barisan yang membawa bendera merah putih. Disusul dengan barisan pembawa bendera yang bertuliskan huruf Cina. Lalu diikuti oleh atraksi-atraksi menarik, membawa tandu yang dipercaya untuk membawa dewa mereka, dan yang terakhir yang paling ditunggu warga (juga saya) adalah atraksi barongsai.

Yang menarik dari atraksi barongsai ini adalah, orang-orang yang memainkan atrakasi ini mendapatkan angpao dari beberapa atasan Department Store yang berada di Bekasi Junction, salah satu toko emas yang berada di depan Bekasi Junction, juga beberapa warga yang ingin memberi uang. Uniknya, Angpao-angpao ini memang sudah dipersiapkan oleh mereka untuk diberi kepada para pemain atraksi barongsai.

Gambar. Salah satu pemain atraksi barongsai sedang mengambail angpao yang digantung di salah satu lampion.

Bagi saya, menyaksikan festival ini secara langsung seperti memberikan pengetahuan baru tentang sedikit tradisi yang dilakukan oleh keturunan Tionghoa. Dan, tentunya festival ini menjadi hiburan bagi para warga kota Bekasi.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *