Tomb Invader (2018)
Awal membaca judul film ini saya pikir Tomb Raider, tapi ternyata saya salah baca. Dibalik pembuatan cerita film ini barangkali terinspirasi oleh cerita Tomb Raider (2018) . Tomb Invader merupakan film laga dan petualangan. Film ini disutradarai oleh James Thomas dan ditulis oleh Nick Zephyrin.
Dikisahkan bahwa di satu gua di Cina terdapat suatu pusaka Cina kuno yang disebut Dragon’s Heart atau Hati Naga yang merupakan kekuatan Dinasti Qin. Seorang arkeolog Amerika Julie Channing (Tammy Klein) hampir menemukan Hati Naga tersebut. Namun sayangnya ia gagal menyelematkan diri keluar dari gua tersebut.
20 tahun kemudian, anak Julie, Alabama Channing atau Ally (Gina Vitori) meneruskan jejaknya sebagai Arkeolog. Seorang penulis datang pada Ally untuk mewawancarainya. Setelah selesai, ia memberikan Ally sebuah kotak yang berisi buku catatan Julie bertahun-tahun lalu. Di dalam buku tersebut tercatat tentang apa yang sudah dilakukan oleh Julie. Ally tentunya tertarik melanjutkan apa yang sudah ibunya lakukan.
Niat Ally semakin kuat melakukan penelitian tersebut ketika seorang laki-laki milyuner, Tim Parker (Evan Sloan), akan membantunya setelah ia tahu bahwa Ally memiliki jurnal yang dimiliki ibunya. Ally berangkat ke Cina bersama temannya, Helena (Samantha Bowling), dan temannya yang berprofesi sebagai seorang geologis, Bennie Blum (Shawn McConnell).
Sesampainya di Cina, Ally dan 2 temannya bertemu dengan Tim Parker. Tim tidak datang sendiri. Ia datang bersama seorang laki-laki, Nathan (Andrew J Katers), yang ia bayar untuk membantu misi tersebut. Mereka memutuskan untuk berkemah di hutan untuk memulai perjalanan ke gua yang di dalamnya terdapat Hati Naga yang sangat berharga bagi warga Cina. Pada malam hari, mereka diserang sekelompok orang Cina, dan mereka membawa Nathan. Sang pemimpin (entah siapa namanya), sebut saja Mr. Cina, tahu bahwa Nathan bersama Alabama Channing, anak dari Julie Channing.
Rupanya si Mr. Cina mengenal Julie yang pernah membantu warga Cina menemukan pusaka Hati Naga tersebut. Ia menceritakan semua tentang pusaka Hati Naga yang sangat penting untuk warga Cina. Lalu ia menawarkan kerjasama pada Ally dan kawan-kawan untuk bersama-sama menemukan Hati Naga tersebut. Setelah perdebatan panjang, akhirnya Ally dan kawan-kawan menyetujui kerjasama tersebut.
Sama seperti film laga dan petualangan lainnya, pada saat menuju gua tersebut, para tokoh melewati beberapa jebakan dan perangkap. Halangan dan rintangan berhasil mereka lewati atas keahlian Ally melihat jebakan dan perangkap yang tersembunyi. Baru diketahui ketika mereka berhasil mencapai gua, niat Tim Parker tidak murni untuk membantu Ally. Ia sesungguhnya ingin memiliki Hati Naga tersebut untuk dirinya sendiri untuk membuat dirinya menjadi semakin kaya. Tim mulai ingin menguasai sendiri buku dan peta yang dipegang oleh Ally. Sudah tertebak dong apa yang terjadi pada Tim atas niat tak baiknya tersebut.
Menurut saya, Tomb Invader tidak terlalu banyak menyuguhkan adegan laga di dalamnya, melainkan lebih kepada pemecahan teka-teki untuk menemukan pusaka Hati Naga dan memilih kunci yang tepat agar tak terjebak dalam pintu-pintu gua tersebut. Namun secara keseluruhan cerita Tomb Invader menarik untuk ditonton.
Banyak kata-kata yang menarik dalam dialog cerita ini. Salah satunya adalah kata-kata Mr. Cina yang mengutip kata dari kitab Tao. Kata-kata ini dilafalkan sebelum masuk gua tersebut. Ally dan kawan-kawan harus mengikuti apa yang diucapkan si Mr. Cina dalam bahasa Cina, terjemahannya kurang lebih seperti ini;
Mengetahui yang lain merupakan kecerdasan. Mengetahui dirimu sendiri merupakan kebijaksaan sejati. Menguasai yang lain merupakan kekuatan. Saat kau sadar kau cukup memiliki, kau akan merasa benar-benar kaya.”
Kata-kata tersebut seperti menggambarkan intisari pesan-pesan yang ingin disampaikan dari cerita Tomb Invader.
Nilai: 4/5