Aku berlari secepat yang aku bisa. Ramainya suara dari arah taman terdengar semakin jelas. Dari jarak beberapa meter dari taman,

Emma nampak terpengarah dengan apa yang ia lihat. Sedangkan Diana yang berada di sampingnya menunjukkkan ekpsresi wajah dengan sedikit menganga

“Di, kenalin ini istri gue, Emma.” Aku memperkenalkan Emma pada Diana tak lama setelah ia masuk ke dalam mobil yang

“Jadi, mmm ….” Aku memulai penjelasan sedikit ragu. “Ana itu orang yang pernah sangat jatuh cinta sama aku.” “Terus dia

Aku menunggu Emma di ruang tengah sambil menonton TV. Sampai detik ini benar-benar tak ada satu huruf pun yang keluar

Ana masih melihat ke arahku ketika aku dan Diana beranjak dari tempat duduk kami. Diana harus segera pulang dan aku

Setelah selesai sholat Magrib aku berusaha menghubungi Emma, tapi beberapa kali aku menghubunginya ia tak menjawab panggilanku. “Istri lo tahu

“Eeeeeeee Mbak Ana, kenapa?” Mbak Putu datang terperanjak melihat aksi Ana. “Maaf ya, Mas Damar.” Mbak Putu merasa bersalah karena

“Mas, kemungkinan aku bakal seminggu lebih di Pangkal Pinang.” “Ok, moga semuanya berjalan lancar. Oya ada paket nih, kok tumben